Harumnya Kebajikan
Perumpamaan Buddha
Di suatu senja, Y.A. Ananda sedang duduk sendiri. Dalam pikiran beliau timbul masalah yang berkaitan dengan bau dan wangi-wangian. Ia berpikir:
“Harumnya kayu, harumnya bunga-bunga, dan harumnya akar-akaran semuanya menyebar searah dengan arah angin, tetapi tidak bisa berlawanan dengan arah angin.”
“Apakah tidak ada wangi-wangian yang dapat melawan arah angin? Apakah tidak ada wangi-wangian yang dapat merebak ke seluruh dunia?”
Tanpa menjawab pertanyaannya sendiri, Y.A. Ananda menghampiri Sang Buddha dan meminta jawaban dari-Nya.
Sang Buddha mengatakan, “Ananda, andai saja ada seseorang yang berlindung terhadap Tiga Permata (Buddha, Dhamma, Saṅgha), yang melaksanakan lima latihan sīla, yang murah hati dan tidak kikir, seseorang yang sungguh bijaksana dan layak memperoleh pujian.
Kebajikan orang tersebut akan menyebar jauh dan luas, dan para bhikkhu, brāhmaṇa, dan semua umat akan menghormatinya di manapun ia tinggal.”
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 54 dan 55 (Dhammapada) berikut:
Harumnya bunga, tidak dapat melawan arah angin. Begitu pula harumnya kayu cendana, bunga tagara dan melati. Tetapi harumnya kebajikan, dapat melawan arah angin; harumnya nama orang bajik dapat menyebar ke segenap penjuru.
Harumnya kebajikan, adalah jauh melebihi harumnya kayu cendana,bunga tagara, teratai maupun melati.
Sumber: Dhammapada Aṭṭhakathā, Khuddaka Nikāya
Salam bahagia selalu…
Jika ingin berkontribusi dan berdiskusi terkait informasi Buddha Dhamma dapat menghubungi:
- Instagram: midway.buddhist
- Facebook: midway.buddhist
- YouTube: Midway Buddhist
Kontributor: Vincent Satya Surya, 2020.