Lilin dan Kematian

Midway Buddhist Indonesia
2 min readSep 30, 2020

--

Perumpamaan Buddha

Instagram: @midway.buddhist

Kehidupan diumpamakan seperti lilin. Lilin terdiri dari sumbu, unsur lilin itu sendiri, dan api, sehingga tetap menyala. Apabila salah satu dari unsur itu tidak terpenuhi atau habis, maka lilin tidak dapat menyala.

Sumbu diumpamakan sebagai badan jasmani, lilin adalah kamma, dan api adalah kesadaran.

Dari perumpamaan ini, dikategorikan ada 4 jenis kematian.

Pertama adalah kematian karena sumbu habis, artinya kematian dikarenakan usia tua, badan jasmani sudah tidak berfungsi baik, meskipun lilin masih banyak, kamma masih ada.

Kematian yang kedua yaitu karena lilinnya habis meskipun sumbu masih ada lampu lilin mati. Artinya, badan jasmani masih kuat dan sehat, tetapi lilin sebagai bahan bakar habis, kammanya habis, maka kematian akan dihadapinya. Hal ini diumpamakan sebagai orang yang meninggal di usia yang masih muda.

Ketiga yaitu kematian karena kombinasi dari sumbu dan minyak/unsur lilin yang habis. Badan jasmani menua, kamma pun sudah habis, maka kematian pun sudah waktunya.

Dan yang terakhir, kematian yang dikarenakan gangguan adanya kejadian-kejadian alamiah, seperti gempa bumi, tsunami, banjir bandang, dan bencana lain sehingga kehidupan pun berakhir.

Dalam menghadapi kematian, hendaknya selalu sadar dan tahu bahwa setiap yang dilahirkan akan diakhiri dengan kematian. Jika kita menyadari ini semua, dalam menghadapi kematian dari orang-orang yang kita kasihi, atau orang yang kita kenal, kita akan lebih mengerti.

Demikian juga dalam menghadapi kematian kita sendiri, kita akan lebih siap.

Sumber: Aṅguttara Nikāya

Salam bahagia selalu…

Jika ingin berkontribusi dan berdiskusi terkait informasi Buddha Dhamma dapat menghubungi:

  • Instagram: midway.buddhist
  • Facebook: midway.buddhist
  • YouTube: Midway Buddhist

Kontributor: Vincent Satya Surya, 2020.

--

--

Midway Buddhist Indonesia
Midway Buddhist Indonesia

Written by Midway Buddhist Indonesia

Wadah diskusi dan belajar tentang ajaran Buddha serta cara menjalani kehidupan dengan lebih baik. Selalu berbagi Dhamma kepada semua. Salam bahagia selalu...

No responses yet