Logika Matematika Sebab Akibat

Midway Buddhist Indonesia
2 min readFeb 6, 2021

--

Intellectual of Buddhism: Korelasi Ilmu Pengetahuan dan Buddhisme

Instagram: @midway.buddhist

Matematika merupakan ilmu yang memiliki cakupan yang sangat luas. Matematika bukan hanya mempelajari angka dan perhitungan saja. Namun, terdapat hal-hal yang dipelajari dalam matematika selain hitung-menghitung, salah satunya adalah logika matematika.

Logika matematika akan memberikan landasan tentang bagaimana cara kita mengambil kesimpulan. Hal-hal pada logika matematika yang dipelajari antara lain mengenai pernyataan, ingkaran, hubungan antara dua kalimat atau lebih serta bagaimana menarik kesimpulan dari kalimat-kalimat yang diberikan.

Pada dasarnya, pernyataan merupakan suatu kalimat yang bernilai benar ataupun salah, namun tidak keduanya. Sedangkan, suatu kalimat dikatakan bukan pernyataan jika kita tidak dapat menentukan apakah kalimat tersebut benar atau salah atau mengandung pengertian relatif.

Di dalam logika matematika terdapat dua jenis pernyataan, yaitu pernyataan tertutup dan pernyataan terbuka. Pernyataan tertutup merupakan pernyataan yang sudah bisa dipastikan nilai kebenarannya sedangkan pernyataan terbuka yaitu pernyataan yang belum bisa dipastikan nilai kebenarannya.

Ayo kita simak uraian berikut:

  • p = berbuat jahat
  • q = setiap orang menderita

Maka pernyataan sesuai dengan ekivalensi logika matematika:

  • p → q = jika berbuat jahat, maka setiap orang akan menderita.
  • ~q → ~p = jika setiap orang tidak ingin menderita, maka janganlah berbuat jahat.

Daripada bingung dan pusing, mari kita bahas bersama~..

Logika tersebut sangatlah berdekatan dengan konsep Paṭiccasamuppāda (sebab-musabab yang saling bergantungan).

Paṭiccasamuppāda merujuk pada pemunculan (dan penghentian) yang saling berkaitan dari semua benda yang ada, yakni mereka muncul dan lenyap dikarenakan oleh sebab dan kondisi. Ini berarti semua benda yang ada adalah terkondisi dan tidak ada sesuatu apapun yang tidak berubah, kekal abadi.

Secara khususnya, Paṭiccasamuppāda merujuk pada penderitaan, dan itulah tujuan utama dari khotbah-khotbah Sang Buddha yang membuat kita memahami penderitaan sebagai sifat alami dari segala keberadaan. Jadi diskusi dari Paṭiccasamuppāda dalam tulisan ini akan difokuskan pada Paṭiccasamuppāda tentang penderitaan (dukkha).

Semua fenomena yang terjadi di dunia ini pasti memiliki sebab dan menimbulkan akibat. Hal ini pula yang dijelaskan dalam logika matematika.

“Dengan adanya ini, maka terjadilah itu. Dengan timbulnya ini, maka timbullah itu. Dengan tidak adanya ini, maka tidak adalah itu. Dengan terhentinya ini, maka terhentilah pula itu.”

— Assutavā Sutta

Salam bahagia selalu…

Sumber: zenius.net dan Buku “Paṭiccasamuppāda” Karya Bhikkhu Dhammavuḍḍho Mahāthera.

Jika ingin berkontribusi dan berdiskusi terkait informasi Buddha Dhamma dapat menghubungi:

  • Instagram: midway.buddhist
  • Facebook: midway.buddhist
  • YouTube: Midway Buddhist
  • Spotify: Midway Podcast by @midway.buddhist
  • Anchor: Midway Podcast by @midway.buddhist

Kontributor: Vincent Satya Surya, 2021.

--

--

Midway Buddhist Indonesia
Midway Buddhist Indonesia

Written by Midway Buddhist Indonesia

Wadah diskusi dan belajar tentang ajaran Buddha serta cara menjalani kehidupan dengan lebih baik. Selalu berbagi Dhamma kepada semua. Salam bahagia selalu...

No responses yet