Māra: Kemurahan Hati
Buddha is My Superhero: Bukti bahwa Sang Buddha adalah “Pahlawan” bagi Dewa dan Manusia berdasarkan Buddhajayamaṅgala Gāthā
Bāhuṃ sahassama-binimmita-sāvudhantaṃ
Grīmekhalaṃ uditaghora-sasenamāraṃ
Dānādi-dhammavidhinā jitavā munindo
Tantejasā bhavatu te jayamaṅgalāniDengan seribu tangan, yang masing-masing memegang senjata,
dengan menunggang gajah Girimekkhala;
Māra bersama pasukannya meraung menakutkan.
Raja Para Bijaksanawan menaklukkannya dengan kebajikan, dāna-pāramitā
Dengan kekuatan ini semoga Anda mendapat berkah kejayaan.
Dalam perjuanganNya yang luar biasa untuk mencapai Penerangan Sempurna, Bodhisatta Siddhattha yang sedang duduk bermeditasi di bawah pohon Bodhi di Bodhgaya, dengan tekad yang amat kuat, untuk tidak akan bangun dari tempat dudukNya sebelum memperoleh Penerangan Sempurna dan mencapai Nibbāna, datanglah Māra.
Māra adalah penggoda, yang bermaksud menghalang-halangi Bodhisatta memperoleh Penerangan Sempurna. Māra muncul dengan disertai oleh bala tentaranya yang amat besar, bermaksud menyerang Petapa Gotama.
Bala tentara Māra yang amat mengerikan ini mengelilingi Bodhisatta, dari depan sejauh 12 yojana, dari belakang sejauh 12 yojana, dari kiri dan kanan selebar 9 yojana.
Māra sendiri membawa seribu senjata yang amat berbahaya dan duduk menunggangi Gajah Girimekhala, yang amat besar dengan tinggi 150 yojana. Diikuti dengan bala tentaranya yang berwajah amat menyeramkan, mereka semuanya membawa senjata dengan meraung menakutkan, siap menyerang Bodhisatta.
Pada saat Māra mendatangi Petapa Gotama dengan bala tentara yang begitu besar, maka para dewa, seperti Mahā Brāhma, Sakka, Rajanaga Mahakala dan para dewa lainnya, menyingkir dari tempat itu. Petapa Gotama menghadapi sendiri Māra beserta bala tentaranya dengan berlindung kepada 10 Pāramitā yang telah sejak lama dilatihNya.
10 Pāramitā tersebut adalah:
- Dāna Pāramitā (Kesempurnaan Kerelaan Hati)
- Sīla Pāramitā (Kesempurnaan Kemoralan)
- Nekkhama Pāramitā (Kesempurnaan Pelepasan Keduniawian)
- Paññā Pāramitā (Kesempurnaan Kebijaksanaan)
- Viriya Pāramitā (Kesempurnaan Semangat)
- Khanti Pāramitā (Kesempurnaan Kesabaran)
- Sacca Pāramitā (Kesempurnaan Kebenaran)
- Adhiṭṭhāna Pāramitā (Kesempurnaan Tekad)
- Mettā Pāramitā (Kesempurnaan Cinta Kasih)
- Upekkhā Pāramitā (Kesempurnaan Keseimbangan Batin)
Dengan berlindung kepada 10 Pāramitā inilah, maka semua usaha Māra beserta bala tentaranya untuk menakut-nakuti Bodhisatta, dengan hujan besar yang disertai angin kencang dan halilintar yang menggelegar terus-menerus, juga diikuti dengan pemandangan-pemandangan lain yang amat mengerikan ternyata gagal semua. Akhirnya Māra dengan penuh kemarahan menyambit Petapa Gotama dengan senjatanya yang terakhir yaitu Cakkavudha. Tetapi senjata ini berubah menjadi payung yang amat indah, yang dengan tenang bergantung dan memayungi Bodhisatta.
Bumi telah menjadi saksi, bahwa Bodhisatta telah “lulus” dari semua kesulitan dan layak untuk menjadi seorang Buddha.
Sang Bodhisatta berkata :
“Dengan melihat bala tentara pada semua sisi berbaris dengan Mara yang mengatur di atas Gajah Girimekhala. Aku maju ke depan untuk berperang, Māra tidak akan dapat mendorongKu dari posisiKu. Bala tentaramu dengan dunia beserta dewa-dewa tak terkalahkan. Dengan KebijaksanaanKu, Aku terus menghancurkan mereka, bagaikan Aku menghancurkan mangkok yang belum dibakar. Dengan mengawasi pikiranKu, dan dengan kesadaran yang kuat, Aku akan mengembara dari negara ke negara, sambil melatih banyak murid. Dengan rajin dan bersungguh-sungguh, dalam mempraktekkan AjaranKu, mereka tidak akan memperdulikanmu dan akan pergi ke tempat yang tidak ada lagi penderitaan.”
Gajah Girimekhala lalu berlutut di hadapan Bodhisatta dan Māra menghilang, lari tunggang langgang bersama dengan bala tentaranya. Para dewa yang menyingkir ketika Māra datang menyerang, datang kembali menghampiri Bodhisatta. Mereka semua amat bahagia dengan keberhasilan Petapa Gotama menaklukkan Māra.
Referensi: samaggi-phala.or.id
Salam bahagia selalu…
Jika ingin berkontribusi dan berdiskusi terkait informasi Buddha Dhamma dapat menghubungi:
- Instagram: midway.buddhist
- Facebook: midway.buddhist
- YouTube: Midway Buddhist
- Spotify: Midway Podcast by @midway.buddhist
- Anchor: Midway Podcast by @midway.buddhist
Kontributor: Vincent Satya Surya, 2021.