Soft Skill, Buddha Skill: MENGELOLA PERUBAHAN
Kemampuan dan Keterampilan yang Patut Kita Contoh dari Guru Agung Sempurna Buddha.
Seperti yang diketahui, Sang Buddha adalah sosok yang tidak mengikuti kasta yang sangat berpengaruh pada saat itu. Namun, Buddha mengubah konsep tersebut, dengan cara menerima siswa yang ingin menjadi bhikkhu/bhikkhuni dari kasta manapun, sehingga mereka akan setara.
Suatu kisah, dinarasikan hidup seorang pemuda miskin dari kasta buangan bernama Sunīta. Sunīta adalah seorang pemulung yang menyedihkan sehingga orang-orang pun mengucilkannya. Ia pun diharuskan bersujud ketika orang lain dengan kasta yang lebih tinggi lewat didepannya.
Suatu hari, Buddha mengetahi bahwa Sunīta telah matang dalam Dhamma dan berkondisi dapat mencapai kesucian. Buddha dan para bhikkhu menghampirinya, Sunīta begitu terharu kemudian besujud. Sunīta memohon untuk menjadi bhikkhu lalu Sang Buddha menyampaikan Dhamma kepadanya. Setelah berlatih dengan sungguh-sungguh, ia mencapai kesucian Arahat.
Dari kisah tersebut, Sang Buddha adalah seorang agen perubahan yang besar dalam kehidupan bermasyarakat pada masa itu. Karena kaum buangan seperti Sunīta sangatlah tidak mungkin dapat menjadi petapa.
Dengan penampilan bhikkhu/bhikkhuni yang seragam, orang-orang juga tidak akan mengetahui apa kasta dari petapa yang ia lihat didepannya, karena semuanya sama dan tak ada perbedaan. Sehingga, semua orang pun dapat memiliki potensi dan kesempatan yang sama dan sejajar untuk memahami Dhamma dan mencapai tujuan tertinggi Nibbāna.
Kita bisa menjadi menjadi agen perubahan dalam peradaban ini. Tetapi, hal positif ini harus diiringi dengan pandangan benar dan solusi yang tepat sehingga melahirkan konsep baru yang brilian.
Sumber: Sammāsambuddha — Penerbit: Ehipassiko Foundation
Salam bahagia selalu…
Jika ingin berkontribusi dan berdiskusi terkait informasi Buddha Dhamma dapat menghubungi:
- Instagram: midway.buddhist
- Facebook: midway.buddhist
- YouTube: Midway Buddhist
Kontributor: Vincent Satya Surya, 2020.